Menggunakanbahasa yang sesuai dengan tahap murid. Ini bermaksud bahasa perlu mengandungi perkataan atau rangkai kata yang tepat, sesuai dan berkesan. Pengucapan cerita itu harus dilakukan dengan jelas, ringkas dan tidak mengelirukan. Perkataan dan rangkai kata yang mengandungi beberapa pengertian harus juga dielakkan. 15 ( iii ) Jawabbuaya penasaran. "Aku minta kalian berbaris sampai ke ujung sungai," jelasnya. "Aku hanya ingin menghitung jumlah kalian, takutnya ada yang tidak kebagian daging kerbau," tambahnya lagi. Akhirnya, semua buaya itu berbaris, sampai membentuk jembatan buaya. Kancil berjalan di atas buaya, "Ok, aku akan mulai menghitung, 1, 2, 3 DongengSi Kancil Dan Buaya. Rumah Dongeng kali ini mengisahkan tentang cerita yang tak asing yaitu Si Kancil dan Buaya, dimana kisah ini adalah kisah jenaka yang selalu di ceritakan orang tua dahulu sebagai pengantar tidur anaknya, selamat membaca. Dongeng Pesan Moral: Dongeng Kuda Dan Keledai Yang Sarat Dengan Beban. RingkasanCerita si Kancil dan Buaya. Si kancil sedang berjalan menuju hutan untuk kembali setelah mencari makan di ladang pak tani. Di tengah jalan ia harus menyeberang sungai yang dihuni banyak sekali buaya yang sangat lapar. Kawanan buaya sangat senang melihat kancil, tapi si kancil mensyaratkan buaya harus dihitung terlebih dahulu. Adatiga tokoh yang disebutkan dalam cerita dongeng di atas, yaitu Si Kancil, Si Kerbau, dan Si Buaya. Kancil memiliki sifat cerdik. Buktinya, ia bisa menemukan cara menyelamatkan Pak Kerbau tanpa diterkam oleh Si Buaya. Pak Kerbau adalah karakter yang baik hati dan suka menolong hewan lain di hutan. agar produk indonesia tidak kalah dengan produk impor kita harus. Ilustrasi dongeng kancil dan buaya. Foto PixabaySiapa sih yang enggak tahu dongeng kancil dan buaya? Dari zaman Mama masih kecil, dongeng yang satu ini sudah dipakai sebagai dongeng pengantar anak sebelum ceritanya sederhana, dongeng kancil dan buaya ini punya makna tersirat yang sangat baik untuk diajarkan pada anak sedari sifat si kancil, pesan moral yang bisa diambil adalah meskipun kita pandai dan cerdik, kita tidak boleh berbohong dan menggunakan kecerdikan kita untuk suatu hal yang bisa merugikan orang lain. Selain itu, cerita ini juga mengajarkan kita supaya tidak gampang percaya dengan orang Mama-Mama berniat menceritakan dongeng kancil dan buaya untuk si kecil, yuk simak ceritanya seperti berikut Kancil dan BuayaIlustrasi dongeng kancil dan buaya. Foto FreepikPada suatu hari, hiduplah seekor kancil yang dikenal sangat cerdik. Kecerdikannya ini bisa membantu si kancil menyelesaikan semua masalah yang dia kancil hewan yang cerdik, dia enggak pernah sombong kepada hewan-hewan lain di hutan. Itulah sebabnya kancil punya banyak teman di hutan. Hewan lain juga sering sekali meminta bantuan kancil untuk menyelesaikan masalah suatu siang, si kancil sedang beristirahat di bawah pohon yang rindang. Lalu, ia merasa haus dan lekas pergi ke tepi sungai untuk minum. Setelah minum, kancil pun melihat-lihat kondisi di sekitar seberang sungai, si kancil melihat ada sebuah pohon yang lebat sekali buahnya. Dia juga ingat kalau dia sedang kehabisan makanan. Si kancil ingin sekali mengambil buah-buahan itu namun ia harus berpikir bagaimana caranya menyeberangi kancil pada saat itu melihat banyak buaya yang sedang berdiam diri di sungai. Karena si kancil sangat cerdik dan banyak akal, dia terpikirkan suatu ide dan memanggil buaya dongeng kancil dan buaya. Foto Freepik“Hai buaya temanku, apa kabarmu hari ini?”Seekor buaya pun mendekati si kancil dan menjawab pertanyaan si kancil. “Hai kancil sahabatku, kabarku baik. Ada keperluan apa sampai kau mendatangiku?” kata si Buaya.“Syukurlah kalau kabarmu baik temanku. Aku datang ke sini karena diperintahkan Raja Sulaiman untuk menghitung semua buaya yang ada di sini karena kalian akan diberikan hadiah,” kata si kancil“Waaaah kau datang membawa kabar baik ya. Benarkah jika Raja Sulaiman ingin memberi kami hadiah?” tanya si buaya dengan antusias.“Benar temanku, sekarang lebih baik kalau kamu memanggil semua temanmu. Setelah itu, kalian berjejer sampai ke ujung sungai sana dan aku akan melompati kalian sambil menghitung,” jawab si buaya pun memanggil semua teman-temannya dan berjejer sampai ke ujung sungai. “Sekarang hitunglah,” kata si buaya kepada pun mulai melompat satu per satu ke punggung buaya. Dia berteriak keras-keras, “Satu! Dua! Tiga!” dan begitulah seterusnya hingga ia sampai di pinggir seberang sungai yang dimaksud yaitu pinggir sungai yang banyak sampai, kancil berbalik badan dan berteriak kepada si buaya “Terima kasih teman-temanku, aku sudah menghitung kalian semua. Sekarang aku akan pergi.”Melihat hal itu, buaya pun memanggil kancil dan menanyakan hadiahnya. “Tunggu dulu kancil, kau bilang Raja Sulaiman akan memberi kami hadiah. Lalu mana hadiah kami?” tanya si kancil pun menjawab, “Maafkan aku buaya, tapi sepertinya Raja Sulaiman sudah memberikan hadiah itu kepada buaya di tempat pun sangat marah karena telah merasa ditipu oleh si kancil. Mereka bersumpah tidak akan melepaskan si kancil jika suatu saat bertemu lagi. Kancil dan buaya Dongeng Si Kancil Dan Buaya Rumah Dongeng kali ini mengisahkan tentang cerita yang tak asing yaitu Si Kancil dan Buaya, dimana kisah ini adalah kisah jenaka yang selalu di ceritakan orang tua dahulu sebagai pengantar tidur anaknya, selamat membaca. Dongeng Pesan Moral Dongeng Kuda Dan Keledai Yang Sarat Dengan Beban Kisah Petani Dan Anak Harimau Sudah menjadi rahasia umum di hutan bahwa kancil merupakan hewan paling cerdik. Akalnya seribu untuk mengatasi berbagai macam masalah. Banyak hewan di dalam hutan meminta pertolongan padanya ketika mereka terlibat sejumlah masalah. Walaupun, dinilai sebagai hewan paling cerdik, namun kancil tidaklah sombong sehingga ia memiliki banyak teman. Suatu waktu, kancil mencari makanan keluar dari dalam hutan tempat biasa ia bernaung. Saat itu memang musim kemarau, saat di mana makanan di hutan berkurang. Lantaran, hawa panas, kancil menepi ke sebuah sungai untuk menghilangkan dahaga di tenggorokannya. Setelah puas meminum air sungai yang segar, kancil melanjutkan perjalanannya dengan berjalan menyusuri sungai. Kancil memang tidak ingin jauh-jauh dari sungai supaya ia bisa langsung begitu merasa haus. Hampir sejam lamanya kancil berjalan saat ia menemukan sebuah tempat yang kaya akan makanan. Sayangnya, tempat itu berada di seberang sungai. Tidak ada jembatan yang menghubungkan antara satu tempat ke tempat lainnya. Kancil bingung, apa yang harus dilakukan untuk sampai ke seberang. Ia bergumam, “Alangkah enaknya, jika aku bisa menyeberangi sungai ini dan dapat menikmati semua makanan yang ada di sana.” Ketika sedang asyik melamun, mata kancil melihat seekor buaya tengah asyik berjemur di sungai. Kancil pun mendatangi buaya itu dan bertanya, “Hai sahabatku, Buaya, apa kabarmu hari ini?” Buaya yang tengah menikmati harinya itu membuka mata. Ketika ia melihat yang sedang berbicara adalah kancil, ia menjawab pertanyaannya. “Kabarku baik kancil sahabatku. Apa gerangan yang membawa dirimu datang ke mari?” “Aku membawa kabar gembira untukmu dan teman-temanmu,” jawab si kancil. “Hohoho, kabar baik rupanya,” kata buaya antusias, “Baiklah, ceritakan kabar baik yang kamu bawa untukku dan teman-temanku.” “Aku diperintahkan oleh Raja Sulaiman untuk menghitung jumlah buaya yang ada di dalam sungai. Karena, Raja Sulaiman ingin memberikan hadiah kepada kalian semua,” jelas kancil. “Benarkah itu?” Kancil mengangguk. “Karena itu, panggillah teman-temanmu semua dan berjejer di sungai ini dari pinggir sungai sini hingga ke pinggir sungai seberang sana.” Buaya pun memanggil teman-temannya dan mengikuti apa yang diperintahkan oleh kancil. Saat buaya dan teman-temannya telah berjejer, buaya berkata, “Sekarang hitunglah, kami sudah siap.” Kancil pun mulai melompat satu per satu ke punggung buaya. Dia berteriak keras-keras, “Satu! Dua! Tiga!” dan begitulah seterusnya hingga ia sampai di pinggir seberang sungai yang dimaksud yaitu pinggir sungai yang banyak makanannya. Sesampainya di seberang sungai, si kancil membalikkan tubuhnya. “Terima kasih sahabat-sahabatku yang baik. Sekarang aku sudah sampai di sini, dan aku sudah menghitung kalian semua. Sekarang selamat tinggal.” Melihat Kancil ingin pergi begitu saja, Buaya berteriak, “Hei, Kancil, mana hadiah dari Raja Sulaiman yang kamu janjikan?” “Oiya, aku belum mengatakannya pada kalian ya? Raja Sulaiman ternyata sudah memberikan hadiah-hadiahnya untuk buaya-buaya di tempat lain. Sehingga tidak ada hadiah untuk kalian. Hahaha...” Sekarang tahulah buaya telah ditipu oleh kancil. Mereka bersumpah dan tidak akan melepaskan Kancil apabila bertemu pada masa akan datang. Dendam buaya tersebut terus membara hingga hari ini. Sementara itu, Kancil terus melompat kegembiraan dan terus meninggalkan buaya-buaya tersebut. Selesai. Kisah Dongeng Selanjutnya Kisah Pohon Apel Yang Tulus Hati Dongeng Angsa Bertelur Emas Cerita Si Kancil Dan Buaya Terimakasih telah membaca sampai selesai Dongeng yang berjudul Kisah Si Kancil Dan Buaya, semoga bermanfaat, aamiin. Pengarang Anonim Link DONGENG SI KANCIL DAN BUAYA - Pada suatu hari kancil sedang duduk di bawah sebuah pohon yang rindam ditengah hutan dekat dengan sungai. Ketika sedang menikmati waktu bersantainya tak terasa perut si Kancil berbunyi kelaparan. Kancil pun mulai mencari-cari buah atau tumbuhan apa yang bisa ia makan, lalu matanya tertuju kearah perkebunan mentimun yang terletak tepat berada di seberang sungai, "tapi bagaimana caranya aku bisa kesana dengan cepat, satu-satunya cara agar aku bisa sampai keseberang adalah dengan cara menyebrangi sungai ini sedang di dalam sungai ini terdapat banyak sekali buaya yang siap memangsa diriku" gumam Si kancil kebingungan. Kancil yang terkenal sangat cerdik pun terus berpikir, lalu dapatlah dia satu ide bagaimana caranya agar dia bisa sampai keperkebunan mentimun di seberang sungai tersebut. Kancil pun mulai mendekat ke pinggir sungai lalu dia berteriak memanggil para buaya keluar. "Selamat siang buaya, apakah kalian sudah makan siang? Aku punya daging segar untuk kalian semua nih!" Teriak kancil. Mendengar pertanyaan dari Kancil lalu sang buaya pun menjawab, "Hei kancil ada apa kau menganggu tidur kami, apakah benar kau mempunyai daging segar untuk kami?", lalu kancil menjawab, "Ya benar dong buaya, aku punya daging segar yang aku simpan di seberang sungai sana dan kalian tahu aku tidak suka dengan daging, jadi aku mau membagikannya untuk kalian semua". Buaya menjawab "wah wah wah ada apa gerangan kau baik dengan kami, jangan-jangan kau berbohong?! Kau khan terkenal sangat licik kancil". Kancil menjawab "Ya tidaklah, buaya aku benar-benar ingin berbagi kali ini bersama kalian. Nah, sekarang kalian mulailah berbaris hingga ketepi sungai sebelah sana biar aku hitung dulu ada berapa banyak jumlah kalian agar daging yang akan ku bagikan nanti cukup untuk kalian tidak ada yang tidak dapat daging nantinya!". Tanpa berpikir panjang lalu para buaya mulai berbaris menyerupai jembatan yang menghubungkan sisi tepi satu dengan sisi yang lainnya. Kancil pun mulai meloncat-loncat sambi berhitung, hingga akhirnya Si Kancil pun sampai pada buaya dan hitungan terakhir, "Sepuluh!!" Teriak kancil dengan keras. Lalu buaya menjawab,"sudah selesai kancil? sekarang mana daging buat kami semua", Kancil pun tertawa terbahak-bahak lalu berkata "Buaya, buaya betapa bodohnya kalian semua. Aku sebenarnya tidak punya daging aku hanya ingin menyebrangi sungai ini saja karena di seberang sungai ini terdapat kebun mentimun dan perut ku sangat lapar ingin makan siang, jadi aku memanfaatkan kalian semua!". Mendengar jawaban kancil, buaya pun sangat marah dan berkata, "Kurang ajar kau kancil, awas kau akan aku balas nanti perbuatan mu". Kancil pun pergi sambil berkata "Terimakasih buaya, aku pamit makan siang dulu ya mentimun ku sudah menunggu, aku lapar." sambil kancil jalan dan tertawa terbahak-bahak. Dia merasa puas telah berhasil membohongi para buaya dan telah berhasil menyebrangi sungai. SEKIAN dan TERIMAKASIH...!! TABIK !!! Parents, berbagi waktu bercerita bersama anak bisa menjadi salah satu aktivitas seru dan positif yang bisa kalian lakukan secara rutin bersama anak. Dengan menceritakan mereka berbagai kisah yang memiliki makna dan pelajaran hidup yang penting bisa membuat mereka memahami hal-hal yang ada di kehidupan inin dengan lebih satu kisah yang bisa kalian ceritakan pada si kecil adalah kisah tentang kancil yang cerdas dan buaya yang ada di bawah ini. Yuk, baca kisah ini bersama si kecil untuk menghabiskan waktu kalian bersama!Selamat membaca!Di dalam suatu hutan, ada banyak sekali hewan-hewan yang hidup di dalamnya. Salah satu hewan yang tinggal di dalam hutan ini adalah seekor kancil. Kancil memang dikenal sebagai hewan yang cerdik dan bisa berpikir dengan cepat. Selain itu, kancil ini juga dikenal hewan-hewan lain di hutan sebagai hewan yang sangat ramah. Banyak sekali hewan lain yang ingin menjadi teman kancil karena kebaikannya. Setiap kancil pergi berjalan dan melewati hewan lain, ia pasti berhenti sejenak untuk menyapa dan menanyakan kabar dari hewan kancil juga sangat senang menolong teman-teman hewannya. Seperti contohnya, pada suatu hari ada tiga ekor anak ayam yang terperangkap di dalam sebuah lubang yang cukup dalam. Tanpa berpikir panjang, kancil ini langsung dengan sigap menghampiri mereka dan menolong mereka. Si kancil membungkukkan badannya dan meminta ketiga anak ayam itu untuk menaiki tubuhnya. Setelah ketiga anak ayam ini sampai di punggungnya, si kancil langsung mengantarkan mereka kembali ke induknya yang sedang bingung mencari pada suatu hari yang cerah, kancil melihat ada banyak sekali buah-buahan di pohon yang terletak di seberang sungai. Namun, aliran sungai pada saat itu cukup deras dan kancil agak ragu untuk melewatinya. Kancil pun mendekati tepi sungai dan terus mencari cara untuk menyeberangi sungai dengan aman agar ia baik-baik saja. Kancil membungkukkan badannya untuk meminum air dari sungai dan tiba-tiba ia terpikirkan sebuah cara untuk menyeberangi sungai. Ia melihat beberapa ekor buaya yang sedang berenang di sungai dan ia ingin meminta tolong pada sebelum kancil meminta tolong, tak disangka ada seekor buaya yang berteriak padanya bahwa si kancil terlihat sangat lezat untuk mereka makan. “Hai, Kancil! Sedang apa kamu di tepi sungai? Kamu sedang bersiap-siap untuk menjadi santapan kami, ya?” Ujar si buaya sambil sapaan seperti ini, kancil tahu bahwa buaya-buaya ini tidak akan menolongnya menyeberangi sungai dan hanya akan memakannya saja. Namun, kancil yang cerdas ini terpikir cara lain untuk mengelabui para buaya agar ia tetap bisa menyeberangi sungai.“Bahkan lebih baik dari itu, Buaya! Aku punya kabar yang sangat bagus untuk kalian semua. Aku diberi perintah oleh Raja Hutan untuk menghitung ada berapa banyak buaya di sungai karena kalian akan diberikan makan malam daging lezat nantinya,” kata kancil dengan buaya itu pun merasa sangat senang dengan kabar yang diberikan oleh kancil. Si kancil meminta para buaya untuk datang berbaris agar ia bisa menghitungnya. Setelah semua buaya berbaris dengan rapi, kancil menghitungnya dengan menaiki buaya-buaya itu sambil menyeberangi sungai.“Terima kasih banyak, ya, kalian sudah membantuku menyeberangi sungai ini!” Teriak kancil dan ia pun segera berlari memakan buah-buahan yang sudah ia inginkan dari tadi. Para buaya pun geram dan merasa tertipu tapi mereka tidak bisa mengejar kancil yang sangat cepat yang bisa diambil dari kisah ini adalah kita tidak boleh licik pada orang lain seperti buaya. Jangan mencoba mencelakai orang lain hanya untuk mendapatkan hal-hal yang kita inginkan karena hal ini hanya akan berakibat buruk untuk diri kita kisah yang seru seperti ini, tentunya si kecil akan merasa lebih tertarik saat mendengarkan, bukan? Memang, mengajarkan anak-anak dengan cerita itu sepertinya lebih efektif. Seperti contohnya, ketika kalian juga ingin mengajarkan bahasa asing pada si kecil. Menceritakan dongeng dalam bahasa asing bisa memberikan mereka berbagai kosakata baru dengan cara yang cara belajar seperti ini sudah diimplementasikan oleh LingoAce, lho, sebuah platform e-learning bahasa asing untuk anak-anak. Bersama LingoAce, anak-anak bisa mempelajari bahasa Mandarin dan bahasa Inggris dengan cara yang sangat menyenangkan seperti melalui cerita, game, dan aktivitas interaktif lainnya. Selain itu, semua guru yang mengajar di LingoAce adalah guru native speaker yang sudah memiliki banyak pengalaman mengajar sebelumnya, sehingga si kecil bisa mempelajari pronounciation dengan lihat seperti apa keseruan kelas bahasa Mandarin LingoAce melalui kelas free trial-nya. Daftar sekarang di sini dan follow Instagram LingoAce Indonesia di untuk melihat keseruan lainnya! Cerita kancil dan buaya mengisahkan kecerdikan seekor kancil melawan buaya yang rakus. Cerita kancil dan buaya merupakan cerita fiksi jenis fabel, yaitu cerita yang mengisahkan hewan sebagai pemainnya. Dalam cerita fabel, hewan seolah-olah berbicara dan bertindak seperti manusia. Dongeng kancil dan buaya sudah populer sejak lama sekali. Bahkan, dongeng kancil ini juga banyak versinya, contohnya seperti Si Kancil dan Harimau dan Si Kancil Mencuri Timun. Popularitas dongeng tentang kancil juga tidak hanya ada di Indonesia. Di negara lain, dongeng seperti kisah kancil dan buaya ini juga ada. Namun, hewan yang menjadi tokoh utama seperti dalam cerita binatang Kancil dan Buaya biasanya bermacam-macam, seperti hewan kelinci hingga laba-laba. Dalam cerita fabel kancil dan buaya di Indonesia, kancil digambarkan sebagai seekor rusa kecil. Pada gambar kancil dan buaya di komik kancil dan buaya, warna bulu Kancil digambarkan kemerahan dan memiliki kuku-kuku yang kecil. Dengan tubuhnya yang kecil, Kancil dapat bergerak dengan lincah dan gesit, cukup untuk menghindari musuh-musuh dan binatang lain. Dahulu, cerita pendek Kancil dan Buaya sering ada dalam majalah, yakni cerpen Kancil dan Buaya berupa dongeng kancil singkat. Meski sudah ada sejak lama, cerita Kancil dan Buaya masih sering dibawakan oleh pendongeng hingga saat ini. Cerita Kancil dan Buaya sangat cocok diperkenalkan kepada anak-anak untuk diambil nilai-nilai positifnya. Berikut ini cerita Kancil dan Buaya. Baca Juga 20 Cerita Fabel Terbaik Untuk Si Kecil, Penuh Pesan Moral Cerita Kancil dan Buaya, Kisah Si Cerdik dan Si Rakus yang Mengandung Banyak Pesan Moral 1. Di sebuah hutan, hiduplah berbagai macam satwa dan kancil adalah salah satunya Di sebuah hutan, hiduplah beraneka macam satwa. Dari mulai satwa pemakan tumbuhan seperti rusa, kelinci, dan kerbau, hingga pemakan daging seperti harimau, buaya, dan singa. Kancil adalah salah satu penduduk hutan tersebut. Sebagai satwa pemakan tumbuhan, Kancil sangat menyukai tumbuhan di hutan itu, tak terkecuali buah-buahan segar di sekitar sana. Kancil memiliki sifat yang ramah dan senang menyapa satwa lain. Pada suatu pagi, Kancil berkeliling hutan dan melihat sekumpulan bebek yang sedang berenang di sungai. Kancil segera menyapa mereka dengan tidak ragu sama sekali. Di perjalanan itu, Kancil tentu saja berjumpa dengan satwa-satwa lain, tak lupa Kancil menyapa mereka dengan ramah. 2. Si Kancil dikenal sebagai hewan yang cerdik dan menyenangkan Tak hanya ramah, Kancil dikenal sebagai hewan yang cerdik. Dengan kecerdikan dan keramahannya, satwa lain sering kali menemui Kancil ketika mereka membutuhkan pertolongan. Di tengah perjalannya, Kancil bertemu dengan tiga ekor anak ayam yang terperangkap ke dalam sebuah lubang. Kancil segera menghampiri anak-anak ayam tersebut, “Hai, anak ayam. Naiklah ke tubuhku agar kalian bisa segera keluar dan bisa menemui induk kalian”, ucap Kancil. Ketiga anak ayam akhirnya bebas dan segera menemui induknya dengan bahagia. 3. Suatu hari, Kancil merasa lapar dan ingin buah yang ada di seberang sungai yang dihuni oleh banyak buaya Setelah menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di sekitar hutan, Kancil mulai merasa lapar. Ia pun memakan rumput yang ada di sekitarnya. Sambil mencari rumput-rumput segar, Kancil berjalan dan terhenti di tepi sungai. Mata Kancil tertuju pada pohon buah di seberang sungai. Kancil tentu saja sangat menyukai buah-buahan! Kancil tahu bahwa sungai yang kini ada di hadapannya dihuni oleh banyak sekali buaya. Tak lama kemudian, benar saja, seekor buaya datang menghampirinya. “Hei Kancil! Sedang apa kamu disini? Apakah kamu ingin menjadi santapan kami?”. Baca Juga 15 Film Kartun Anak Sekolah Terbaik, Menghibur & Edukatif! 4. Menggunakan kecerdikannya, Kancil bertekad untuk menyebrangi sungai Tanpa merasa terkejut, Kancil menjawab dengan santai, “Aku diperintahkan untuk memberi kalian daging oleh Raja. Bisakah kalian berbaris agar bisa kuhitung jumlahnya?. Buaya merasa senang mendengar berita tersebut. Tanpa pikir panjang, buaya tersebut segera memanggil kawanannya dan berbaris dari ujung sungai ke ujung yang lain, “Kancil, kami sudah siap!”. Tak buang-buang waktu, Kancil langsung menaiki buaya satu per satu dan menghitung semua buaya itu, “1… 2… 3…” dan seterusnya hingga ke ujung. Sampai di ujung, Kancil segera melompat ke tepi sungai. “Terima kasih buaya, berkat kalian aku jadi bisa menyebarngi sungai ini”, ucap Kancil seraya meninggalkan barisan buaya yang merasa geram terhadap Kancil. 5. Pesan Moral Cerita Kancil dan Buaya Melalui cerita Kancil dan Buaya, kita bisa mengambil pelajaran bahwa kecerdasan memang bermanfaat. Namun, alangkah baiknya apabila kecerdasan yang dimiliki hanya digunakan untuk hal-hal baik agar tidak berakhir menambah musuh. Itulah cerita Kancil dan Buaya, mengisahkan kecerdasan sekaligus kecurangan kancil dan buaya di tepi sungai di dalam hutan. Semoga Sedulur bisa mengambil hikmah melalui cerita Kancil dan Buaya tersebut dan disampaikan ke buah hati Sedulur. Jangan lupa juga perhatikan kebutuhan gizi dan asupan nutrisi buah hati. Sedulur bisa mendapatkannya dengan membeli berbagai bahan olahan makanan bergizi untuk buat hati dengan membelinya di Aplikasi Super. Banyak tersedia bahan makanan yang segar dan berkualitas tinggi, namun dengan harga yang sangat murah dan terjangkau. Hal tersebut merupakan kelebihan dari Aplikasi Super dan harus Sedulur manfaatkan. Sedulur bisa klik di sini untuk download Aplikasi Super dan langsung melakukan transaksi pembelian sekarang juga. Gunakan Aplikasi Super agar kegiatan sehari-hari Sedulur lebih mudah dan menguntungkan.

ringkasan cerita si kancil dan buaya