Dalampuisi "Kerendahan Hati" karya Taufik Ismail menceritakan tentang kehidupan yang baik untuk seseorang yaitu menjadi pribadi yang rendah hati dan dalam hidupnya bisa selalu bermanfaat bagi orang lain, selalu menjadi diri sendiri sebaik-baiknya diri sendiri. Puisi "Kerendahan Hati" karya Taufik Ismail ini bertemakan tentang
Theability of paraphrase of the aspects of understanding the content and paraphrased. This study is a quantitative-descriptive. This research data is data test capabilities humility paraphrase a poem by Taufik Ismail to exposition class X MAN 039 Tembilahan. Instruments in this research is a form of poetry texts given to members of the sample.
Pesanyang mendalam dari Taufik Ismail untuk kita lupa like, subcribe, & share channel ini
puisitaufik ismail kerendahan hati (rahmat firdaus) About The Author salsabiladra. perbedaan bukan lah akhir dari pertemanan,,tapi awal dari kedekatan yang tidak kita tak kan pernah menjadi satu :) Leave a Reply Cancel reply. You must be logged in to post a comment. Search Categories.
Therefore the research aims to find out the inner structure contained in the poem "Kerendahan Hati" by Taufik Ismail. The method chosen by the researcher was descriptive because it was able to describe the phenomema factually and in detail. The results of the analysis carried out show that the poem of "Kerendahan Hati" has a humble theme.
agar produk indonesia tidak kalah dengan produk impor kita harus. Kerendahan Hati Kalau engkau tak mampu menjadi beringinYang tegak di puncak bukitJadilah belukar, tetapi belukar yang baik,Yang tumbuh di tepi danauKalau kamu tak sanggup menjadi belukar,Jadilah saja rumput, tetapi rumput yangMemperkuat tanggul pinggiran jalanKalau engkau tak mampu menjadi jalan rayaJadilah saja jalan kecil,Tetapi jalan setapak yangMembawa orang ke mata airTidaklah semua menjadi kaptenTentu harus ada awak kapalnya….Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggiRendahnya nilai dirimuJadilah saja dirimu….Sebaik-baiknya dari dirimu sendirikarya Taufik Ismail A. Unsur Intrinsik Dalam puisi “Kerendahan Hati” karya Taufik Ismail menceritakan tentang kehidupan yang baik untuk seseorang yaitu menjadi pribadi yang rendah hati dan dalam hidupnya bisa selalu bermanfaat bagi orang lain, selalu menjadi diri sendiri sebaik-baiknya diri sendiri. Tema Puisi “Kerendahan Hati” karya Taufik Ismail ini bertemakan tentang kerendahan hati seseorang. Gaya Bahasa Puisi “kerendahan Hati” karya Taufik Ismail ini menggunakan bahasa konotasi atau bahasa yang memiliki makna yang bukan makna sebenarnya. Rima Rima yang digunakan dalam puisi “Kerendahan Hati” tersebut adalah rima bebas. Citraan Citraan yang digunakan dalam puisi “Kerendahan Hati” tersebut adalah penglihatan yaitu pada larik yang berisi “Yang tegak di puncak bukit” itu membuktikan citraan yang digunakan adalah penglihatan. Majas Majas atau gaya bahasa yang digunakan pengarang dalam puisi tersebut terdapat beberapa majas seperti majas personifikasi yaitu pada larik “Jalan setapak yang membawa orang ke mata air” disini pengarang membuat suatu benda yang tidak hidup seolah-olah hidup. Terdapat juga majas metafora yaitu pada larik “Menjadi jalan raya” dan juga terdapat majas hiperbola yaitu pada larik “Tidak semua kapten menjadi kapten”.Dalam puisi tersebut terdapat 4 bait, setiap bait memiliki jumlah larik yang berbeda yaitu 4 larik pada bait pertama, 3 larik pada bait kedua, 4 larik pada bait ketiga, dan 6 larik pada bait belakang dari puisi tersebut adalah umumnya dalam kehidupan masyarakat, seseorang selalu berperilaku sombong dan hidupnya tidak membeikan manfaat kepada orang dari puisi tersebut adalah mengajarkan seseorang untuk selalu rendah hati dan selalu bermanfaat bagi orang lain. Amanat Puisi tersebut memberikan pesan pada pembaca untuk selalu menjadi orang yang rendah hati, meskipun tidak dalam cakupan yang terlalu besar dan selama hidup mereka bisa bermanfaat bagi orang lain. Selalu ada kesempatan bagi seseorang untuk memanfaatkan bidang lain yang mungkin bisa kita lakukan. SHARE TO »
puisi taufik ismail kerendahan hati rahmat firdaus Kerendahan Hati karya taufik ismail Karyaka taukarkafik ismail Kalau engkau tak mampu menjadi beringin Yang tegak di puncak bukit Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, Yang tumbuh di tepi danau Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar, Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang Memperkuat tanggul pinggiran jalan Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya Jadilah saja jalan kecil, Tetapi jalan setapak yang Membawa orang ke mata air Tidaklah semua menjadi kapten Tentu harus ada awak kapalnya…. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi Rendahnya nilai dirimu Jadilah saja dirimu…. Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri Makana puisi Dalam puisi “Kerendahan Hati” karya Taufik Ismail menceritakan tentang kehidupan yang baik untuk seseorang yaitu menjadi pribadi yang rendah hati dan dalam hidupnya bisa selalu bermanfaat bagi orang lain, selalu menjadi diri sendiri sebaik-baiknya diri sendiri. Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik dalam Puisi Instrinsik a. Tema yaitu ide, pokok pikiran, gagasan atau hal yang hendak dikemukakan oleh penulis baik secara tersirat maupun tersurat. Puisi diatas bertemakan menceritakan tentang kehidupan yang baik untuk seseorang yaitu menjadi pribadi yang rendah hati dan dalam hidupnya. b. Amanat yaitu pesan yang mendorong penyair menulis. Amanat dalam puisi diatas yaitu jadilah pribadi yang rendah diri dan jadilah orang yang bisa berguna bagi orang lain. c. Perasaan yaitu sikap pengarang terhadap tema dalam puisinya. Pada puisi ini terdapat perasaan rendah hati. d. Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Misalnya rendah hati, mendikte, menggurui, persuasif dan lain-lain. e. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi, yaitu tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata, dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana. f. Citraan pengimajian, yaitu gambar – gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambarn pikiran disebut citra atau imaji image. Gambarn pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata indra penglihatan. . g. Diksi yaitu, pemilihan kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair. Pada puisi di atas kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair. Pada puisi diatas kata- kata yang dipilih penulis tepat berdasarkan tema yang diangkat. h. Kata konkret imajinasi yaitu penggunaan kata-kata yang tepat diksi yang baik atau bermakna denotasi oleh penyair. i. Gaya bahasa majas, figuratif language yaitu bahasa kias yang menimbulkan makna konotasi tertentu. Ekstrinsik a. Unsur biografi, yaitu latar belakang atau riwayat hidup penulis. b. Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain. c. Unsur kemasyarakatan, yaitu situasi sosial ketika puisi itu dibuat. About The Author RahmatFirdaus want to be succes
Jakarta - Awalnya adalah "temuan" sebuah puisi berjudul 'Kerendahan Hati' di sebuah soal di buku pelajaran sekolah. Di bawah judul itu tercantum nama Taufik Ismail pakai 'K'. Lalu, muncullah tuduhan bahwa puisi itu jiplakan dari karya penyair Amerika Serikat Douglas Malloch berjudul 'Be the Best of Whatever You Are'.Apakah Taufik Ismail pakai 'K' itu sama dengan Taufiq Ismail pake 'Q' yang dikenal sebagai penyair angkatan 66? Masalahnya, Taufiq Ismail pakai 'Q'-lah yang menjadi korban tuduhan plagiarisme itu. Meskipun perdamaian akhirnya tercapai antara Taufiq Ismail dan penuduhnya, Kamis 14/4/2011, namun puisi yang menjadi pemicunya masih tetap isu tersebut bergulir dan ramai dibicarakan di media online, terutama Facebook, Taufiq tengah disibukkan dengan beberapa masalah di dunia sastra. Utamanya, pertama soal terancam tutupnya Majalah Sastra 'Horison' karena habisan modal, dan kedua soal PDS HB Jassin yang juga terancam tutup karena kekurangan dana. Dua masalah itu cukup menyita waktu dan pikiran Taufiq sebagai pemilik yayasan yang mengurusi kedua lembaga itu. Taufiq pun mulai mencari dan memastikan apakah dirinya pernah menulis puisi 'Kerendahan Hati' yang diributkan itu. "Saya bilang nanti dulu, saya belum bisa bicara. Pas saya baca berita, saya disebut mengelak. Nah ini kan saya perlu waktu untuk mengecek, betul-betul cek. Sebelum saya mengeluarkan 'kayaknya saya pernah menulis'," pertama yang dilakukan Taufiq adalah mencari nama Douglas Malloch dalam buku kumpulan puisi terjemahan karya penyair-penyair Amerika Serikat yang disusunnya. Dalam buku yang berisi 162 puisi itu ternyata tidak ada nama Douglas Malloch. Lalu Taufiq pun mengecek karya-karya puisi terjemahan lainnya yang pernah ia sama, tidak ada puisi berjudul 'Kerendahan Hati'. "Kemudian saya ingat-ingat, kan banyak sekali diskusi-diskusi yang saya ikuti 12 tahun terakhir ini dari Majalah Horison," ujarnya. Lalu, Taufiq menjelaskan soal diskusi-diskusi yang dimaksud. Program tersebut membawa sastra ke saat itu Taufiq mengaku pernah menyebut salah satu penggalan lirik dari puisi 'Kerendahan Hati' itu. Potongan itu adalah "kalau tidak bisa menjadi pohon di perbukitan, jadi sajalah rumput di dataran rendah". "Tapi saya tidak mengklaim itu puisi saya, dan saya tidak mengklaim menerjemahkannya," punya usut tenyata kini puisi 'Kerendahan Hati' itu ada di buku 'Terampil Berbahasa Indonesia' Kelas 8 SMP/MTs yang diterbitkan dalam buku digital oleh Diknas. Dalam buku yang dikarang tahun 2008 tersebut, puisi 'Kerendahan Hati' terdapat di dalamnya dengan dijadikan soal latihan. Sayangnya, 3 pengarang buku itu, Dewahi Kramadinata, Dewi Indrawati, dan Didik Durianto tidak menyebutkan sumber puisi mana datangnya puisi tersebut? Taufiq Ismail pun belum menemukan jawabannya. ebi/mmu
puisi taufik ismail kerendahan hati